Sabtu, 30 April 2011

Mantra-Mantra Sihir dalam Harry Potter

ACCIO
Membuat benda melayang mendekati pemantra.

AGUAMENTI
Menghasilkan air

ALOHOMORA
Membuka pintu atau jendela yang terkunci

APPARATE
Muncul di tempat manapun yang diinginkan.

ARRESTO MOMENTUM
Memperlambat benda

AQUA REUCTO
Mantra mengeluarkan air bah

AVADA KEDAVRA
Menyebabkan kematian seketika. (Kutukan Tak Termaafkan)

AVIS
Mengeluarkan burung kecil.

BOMBARDA
Mantra untuk meledakkan sesuatu.

CRUCIO
Menyebabkan korban mendapatkan kesakitan yang tak tertahankan. Beberapa korban kutukan ini menjadi gila.

CARPE RECTATUM
Menarik suatu benda

DEPULSO
Mendorong benda

DELETRIUS
Menghapus bayangan hantu yang dihasilkan oleh mantra Priori Incantatem.

DENSAUGEO
Membuat gigi terus membesar

DIFFINDO
Merobek sesuatu (seperti tas).

DISAPPARATE
Menghilang dari suatu tempat. (kebalikan dari mantra Apparate)

DISSENDIUM
Membuka pintu rahasia.

ENGORGIO
Membuat ukuran target menjadi berlipat ganda.

ENNERVATE
Menyadarkan orang yang pingsan

EXPECTO PATRONUM
Menciptakan Patronus (pelindung) untuk mengusir Dementor.

EXPELLIARMUS
Melucuti senjata lawan.

EXPULSO
Membuat objek meledak

FERULA
Membalut dan membelat kaki yang patah.

FIDELIUS
Menyembunyikan seseorang atau beberapa orang.

INCABTATUM FINITE
Menghentikan mantra-mantra yang sedang bekerja.

FURNUNCULUS
Menyebabkan bisul bermunculan di seluruh wajah.

IMPEDMENTA
Menghentikan atau memperlambat sebuah obyek.

IMPERIO
Kutukan ini membuat korban menjadi sepenuhnya dibawah pengaruh perapal mantra, dan melakukan apa pun yang diinginkan oleh sang pemantra.

IMPERVIUS
Membuat sesuatu jadi tahan / kedap air.

INCEDIO
Menyalakan api.

MORTISLOCOMOTOR
'Mengikat' kaki korban, sehingga tidak dapat berjalan.

LUMOS
Menyalakan sebuah cahaya kecil di ujung tongkat.

MOBILICORPUS
Menggerakkan atau memindahkan tubuh seseorang yg tdk sadar

MORS MORDE
Memunculkan gambar tengkorak yang bercahaya, di langit, dan seekor ular keluar dari mulut tengkorak. Merupakan tanda Lord Voldemort dan para pengikutnya.

NOX
Mematikan cahaya di ujung tongkat (kebalikan mantra Lumos).

OBLIVIATE
Menghapus atau memodifikasi ingatan seseorang

ORCHIDEUS
Mengeluarkan sebentuk karangan bunga dari ujung tongkat.

PETRITICUS TOTALUS
Membuat sekujur tubuh korban menjadi kaku

PRIOR INCANTATO
Mengeluarkan bayangan hantu dari tongkat

PROTEGO
Berfungsi sebagai tameng

QUIETUS
Membuat suara perapal mantra menjadi normal, setelah memakai mantra Sonorus.

REDUCTO
Menghancurkan benda padat yang menghalangi jalan.

REPARO
Memperbaiki benda yang rusak

RICTUSEMPRA
Membuat korban terbahak-bahak tanpa dapat mengontrolnya.

RIDDIKULUS
Mantra untuk menghadapi Boggart.

SONORUS
Mengeraskan Suara

SECTUMSEMRA
Objek yg terkena akan seperti tusukan pedang,dan mengeluarkan darah

SERPENSORTIA
Mengeluarkan ular besar dari ujung tongkat yang mengarah ke lawan pemantra

STUPEFY
Membuat korban menjadi tidak sadar.

TARANTALLEGRA
Membuat kaki korban bergerak tanpa kendali, seperti sedang berdansa cepat

VERA VERTO
Mantra untuk mengubah benda mati menjadi hewan yg hidup.

WADDIWASI
Mengeluarkan sebuah benda dan membuangnya ke arah tertentu.

WINGARDIUM LEVIOSA
Menerbangkan benda.

Kamis, 28 April 2011

His Son & Her Daughter (Scorpius & Rose)

Siang hari yang cerah di sebuah taman yang di tengahnya terdapat hutan, di tepi hutan tersebut, tampak sebuah keluarga kecil yang sedang piknik. Terdiri dari dua orang pria, yang satu tampak sudah tua namun masih terlihat segar, dan yang satu lagi seorang pria muda yang merupakan anak pria tua tadi. Ada juga seorang anak kecil berambut pirang & berwajah runcing, identik dengan wajah ayah dan kakeknya yang bersamanya di situ. Dua orang lainnya wanita. Yang satu merupakan wanita tua yang merupakan ibu dari si pria muda dan istri dari si pria tua, dan yang satu lagi adalah seorang wanita muda yang merupakan istri si pria muda. Si anak kemudian berdiri karena melihat seekor kupu-kupu, dia mengejarnya sampai dekat hutan.

"Scorpius, Sayang, jangan terlalu dekat dengan hutan, kau bisa tersesat," kata ibunya, si wanita muda.

"Tapi, Mum, aku ingin bermain di hutan," kata Scorpius memelas.

"Tidak apa-apa, Nak," kata ayahnya, si pria muda. "Tapi jangan lama-lama, ya!"

"Tapi, Draco, bagaimana kalau dia tersesat?" tanya si wanita muda.

"Jangan khawatir, Astoria. Dia cerdik seperti ayahnya, dan pemberani seperti almarhum mantan guruku yang hebat itu."

"Yah, baiklah!" kata Astoria. "Tapi hati-hati, ya, Sayang!"

"Thanks, Dad! Thanks, Mum!" kata Scorpius.

Scorpius berjalan santai dalam hutan. Agak berbahaya bagi anak kecil yang bahkan belum berusia sebelas tahun seperti dirinya memang. Dan itu memang benar, karena begitu dia masuk terus ke dalam hutan. Dia mendengar jeritan suara ketakutan pelan dari balik semak-semak, sehingga orang-orang di luar hutan tidak akan dengar. Dia mencoba melihat ke balik semak-semak, dan melihat seorang anak perempuan berambut merah kecoklatan yang sepertinya seusianya, sedang duduk gemetar, kakinya dilipat dengan telapak kaki menapak di tanah sehingga lututnya sejajar dengan wajahnya yang ditutup dengan tangannya. Scorpius melihat apa yang membuat gadis itu gemetaran, seekor laba-laba besar merayap perlahan tapi pasti ke arahnya. Scorpius teringat kata-kata ayah & kakeknya bahwa perempuan harus dilindungi laki-laki. Maka, tanpa pikir panjang, Scorpius segera melompati semak-semak dan membuat gerakan menakut-nakuti si laba-laba. Awalnya laba-laba itu menatap Scorpius dengan mengancam. Lalu, Scorpius mengambil ranting kayu di dekat situ dan menusuk-nusuk ke tanah di dekat laba-laba untuk mengusirnya. Akhirnya laba-laba itu merayap menjauh dan kabur darinya. Scorpius menghampiri gadis itu.

"Hei, kau tidak apa-apa?" kata Scorpius. "Jangan takut. Aku bukan orang jahat. Laba-laba itu sudah tidak ada, lihat!"

Gadis itu membuka tangan yang menutupi wajahnya. Ternyata wajahnya cukup cantik, meskipun terdapat bintik-bintik di wajahnya. Dia melihat-lihat ke tanah yang tadi ada laba-labanya. Dia tampak lega, kemudian menatap Scorpius dan berkata, "Terima kasih banyak!"

"Sama-sama!" kata Scorpius. "Apa yang kau lakukan di sini sendirian?"

"Aku tidak sendirian! Aku sedang piknik bersama orang tuaku, keluarga besar ayahku, dan teman-teman lama ayahku. Kemudian aku ke sini untuk bermain-main di dalam hutan," jawab gadis itu. "Kau sendiri sedang apa di sini?"

"Wah, kok bisa sama, ya? Aku sendiri juga sedang piknik bersama orang tuaku & kakek-nenekku. Kemudian aku mau bermain-main dalam hutan, dan mendengar jeritan darimu..."

"...dan menolongku," sambung si gadis cepat.

"Yeah. Tapi kok kau takut pada laba-laba, sih? Itu kan hanya binatang kecil."

"Sebetulnya sih, gara-gara waktu itu..." kenang si gadis. "...aku mau membaca buku Rune Kuno milik ibuku di rak buku. Tapi ternyata aku malah salah mengambil buku "Hewan-Hewan Berbahaya. Rating: Dewasa", dan begitu kubuka halaman pertama, langsung tampak gambar laba-laba bergerak yang menakutkan. Sejak itu aku jadi Arachnophobia."

"Oh, begitu," kata Scorpius sambil duduk di atas rumput di sebelah gadis itu. "Tapi kok kau bisa salah ambil buku. Kan buku Rune Kuno dan buku Hewan Berbahaya itu jelas berbeda."

"Itu kerjaan si James & Fred," katanya tampak jengkel. "Mereka menyampul buku Hewan Berbahaya dengan sampul buku Rune Kuno, lalu menukar posisi buku Rune Kuno asli dengan buku Rune Kuno palsu."

"James dan Fred itu siapa?" tanya Scorpius.

"Sepupuku yang nakal," jawab si gadis. "Dan untungnya, Aunt Angelina dan Aunt Ginny memarahi mereka atas kenakalan mereka. Sementara Uncle George & Uncle Harry malah tertawa geli. Uncle George & Aunt Angelina adalah ayah & ibu Fred, sementara Uncle Harry & Aunt Ginny adalah ayah & ibu James."

Selanjutnya, mereka semakin asyik mengobrol. Pembicaraan tentang keluarga salah satunya, "Jadi keluargamu penyihir! Wah, sama dong denganku dan keluargaku!" kata Scorpius antusias. "Ayahku bekerja di [iCentral Intelligence of Auror Secret Services/i!"

"Auror? Ayahku seorang Auror!" kata gadis itu bersemangat.

"Oh, ya? Kalau ayahku seorang Agen Intelijen Auror! Artinya dia mata-mata Auror!" kata Scorpius tak kalah semangat.

"Wah, apa yang dikerjakan ayahmu?" tanya si gadis ingin tahu.

"Ayahku berbaur dengan penyihir-penyihir hitam yang diduga pelaku kriminal. Kemudian jika ayahku mendapat bukti kejahatan mereka, ayahku akan menghubungi Departemen Auror untuk menangkap penjahat-penjahat itu," kata Scorpius bangga.

"Ta...Tapi bukankah itu berbahaya?" kata si gadis cemas.

"Yeah, tapi justru itu yang membuatku bangga kepada ayahku. Saat aku bertanya mengapa ayahku bekerja berbahaya seperti itu, dia bilang dia terinspirasi oleh almarhum mantan gurunya di Hogwarts, Profesor Snape. Dia bilang tugas Profesor Snape dulu jauh lebih berbahaya dari tugasnya."

"Oh, yeah, ayahku dan teman-temannya juga pernah bercerita tentang Profesor Snape. Mereka bilang dia guru Ramuan & Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang hebat!" kata si gadis "Aku jadi tak sabar ingin sekolah di Hogwarts!"

"Yeah, aku juga!" kata Scorpius bersemangat. Namun, dia terlonjak kaget, "Eh, kita sudah berapa lama, ya, di sini?"

Gadis itu merogoh sakunya dan mengeluarkan jam saku berukir singa di pinggirannya. "Wah, sudah hampir 30 menit kita di sini. Sebaiknya aku kembali, mungkin ayah dan ibuku mengkhawatirkanku!"

"Sebaiknya aku juga, ayah dan ibuku bisa marah kalau aku terlalu lama bermain di dalam hutan. Sampai jumpa lagi di Hogwarts, ya!" kata Scorpius sambil berbalik pergi.

"Hei, tunggu!" panggil si gadis. "Ini sebagai ucapan terima kasih." Dia mengecup pipi kiri & kanan Scorpius sehingga wajah Scorpius memerah. "Namaku Rose. Salam kenal!"

"Aku Scorpius," kata Scorpius malu-malu.

Mereka pun berpisah arah, kembali kepada keluarganya masing-masing.
 

Minggu, 24 April 2011

DON’T FORGET (Our Love Story)

Pengarang :: Astoria Greengras (Fita FF)


Aku Astoria Greengrass-Malfoy. Hari ini seharusnya menjadi hari yang paling menyenangkan buatku dan anakku, Scorp. Bagaimana tidak, suamiku, Draco Malfoy yang sudah lama tidak pulang akhirnya kembali. Tapi alih-alih membawa segudang oleh-oleh dan mengecup keningku dengan mesra. Aku malah dikejutkan oleh gossip bahwa dia SELINGKUH dengan veela centil bernama Dominique Weasley. Anak dari Fleur Delacour dan Bill Weasley. Huh, apa sih yang ada dipikrannya sehingga bisa berselingkuh dengan darah-pengkhyanat macam mereka??!!. Aku menghela napas dengan berat ketika ekor mataku menangkap figura yang memuat fotoku, Draco, dan Scorp. Biasanya, saat aku merindukannya, aku akan mengambil figura itu dan mendekapnya dengan erat sambil berdo’a agar Draco cepat pulang. Sekarang, rasanya aku ingin membantingnya ke lantai dan menginjak-injaknya hingga hancur. AKU BENCI!!. Aku menutup mukaku dengan kedua telapak tanganku, menangis, itu yang aku lakukan saat ini. Sakit sekali rasanya hati ini. SANGAT sakit!!. Aku tidak pernah bermimpi penantianku selama ini hanya sia-sia. Suamiku, cintaku, kesetianku hilang begitu saja. Terbuang seperti sampah.
“krekk” pintu kamarku terbuka dari luar. Kulihat bayangan tinggi besar masuk dan menghampiriku di sudut kasur. “Astoria sayang, aku bolehkan menikah lagi?? Tapi kita jangan cerai ya…” katanya tanpa dosa.
Hatiku hancur. Aku menutup telingaku dan menangis lebih kencang “pergi!! Pergi aja kamu!” aku mendorongnya menjauh “aku dan Scorp nggak perlu kamu lagi. Aku bisa kok membesarkan Scorp sendiri.”
Draco mendesah dan meraih pundakku “tapi aku dan Dominique saling suka”
“LEPASIN!” aku menyentakkan bahuku sehingga tangan Draco terjatuh “ oh, ya??” aku memandangnya dengan mata merah “lupain aku kalau gitu. AKU MAU CERAI. Dan SCORP aku bawa, titik!!” bentakku yang membuat Draco terkejut dan menyingkir beberapa senti dariku. “sekarang lebih baik kamu pergi. Aku perlu waktu untuk sendiri. Dan masalah perceraian kita. Biar pengacaraku aja yang urus. Aku nggak mau ketemu kamu lagi. Aku muak liat muka kamu yang sok innocent itu” aku mengusirnya dengan kasar. Draco menghela napas berat dan beranjak pergi. Aku, Astoria, sendiri lagi. Di dalam kamar, menangis.


~~~(ourlovestory)~~~~

“did you forget? I was even alive. Did you forget? Everything we ever had..did you forget, did you forget about me??” aku mengikuti alunan lagu Don’t Forget_Demi Lovato dengan perasaan campur aduk. Aku sedih? Tentu saja!!. Aku stress, bahkan lebih dari itu. AKU SAKIT HATI!!. Aku memandangi foto-foto keluarga yang sebagian sudah terbakar di kaleng. “ and at last, all the pictures have been burned. And all the past, is just a lesson that we’ve learned” aku mendekap bantalku lebih erat. Rasa sakit ini, masih menderaku.
“mom?” suara Scorp terdengar dari belakang pintu. Cepat-cepat kuhapus air mataku dan meminum air agar suaraku tidak serak. Tidak lupa aku sembunyikan kaleng pembakaran di kamar mandi.
“ya sayang, ada apa?”tanyaku ketika mendapati Scorp berdiri di depan pintu sambil membawa guling. “daddy ke mana, mom?? Bukanya dia udah pulang minggu kemaren?. Aku kangen tidur bareng mom dan daddy” katanya sambil menerobos masuk ke kamarku lalu berbaring di kasur.
Aku menghampirinya dan mengelus rambut Scorp dengan sayang “dad mendadak dapat panggilan dari atasannya. Ada kasus baru di daerah selatan. Kamu sabar aja ya, honey” aku mengecup dahi Scorp dan membarigka kepalanya ke kasur. ‘sekarang akmu tidur dulu ya.., besok kita telfon daddy. Mom janji” ucapku sambil menyelimuti Scorp.
Scorp mengerjapka matanya dengan jenaka lalu tersenyum “tnx, mom. I love ya..” katanya sebelum menutup matanya dan terlelap. “trekk,” aku mematikan lampu kamar. 
“But somewhere we went wrong, our love is like a song. But you won’t sing along. You’ve forgotten, about us…,”aku menyanyikan syair terakhir lagu ini dalam hatiku. Andai kamu tau, nak. Dad kamu mungkin nggak pernah ingat sama kamu. aku memandangi Scorp yang tersenyum dalam tidurnya.


~~~(ourlovestory)~~~~

“Dad!!” Scorp berteriak dengan senang ketika mendengar suara Dadnya diseberang sana “Dad kemana aja? Aku kangen sama Daddy. Mommy setiap hari mandangin foto Daddy sambil berkaca-kaca. Oia, Dad, kemaren aku dapat nilai Outstanding di Pertahanan terhadap ilmu hitam. Cool kan??” Scorp terus saja bercerita sesuka hatinya. “mom??” tiba-tiba dia memandangku yang sedang melamun “dad mau ngomong sama mommy nih” katanya sambil menyodorkan gagang telefon kearahku yang menerimanya dengan ragu-ragu.
“Scorp sayang, sekarang kamu pergi dulu ya.., mom and Dad mau kangen-kangenan dulu” kataku sambil tersenyum dan memicingkan sebelah mataku.
“ciiyyeee”ledeknya sambil berlari menjauh.
“Hunz?” Draco memanggilku dengan panggilan sayangnya saat merayuku. Aku diam saja, tak bergeming. “please, jangan diemin aku kayak gini. Ok, aku ngaku salah. Aku janji nggak akan selingkuh lagi. Tapi kita jangan cerai ya?” Draco mengambil nafas “I love you, kamu dan Scorp adalah hidup aku. Pliss, janga hokum aku kayak begini” suara Draco bergetar. Aku meleleh. Jauh dalam lubuk hatiku, aku masih sangat mencintainya. Tapi sakit ini, masih terasa sakit sampai sekarang.
“maaf, aku nggak bisa… aku nggak bisa percaya lagi sama kamu. kita benar-benar harus cerai…” aku menutup telfon dan menangis.
“Now I’m left, to forget about us….” senandungku sambil tersedu.

-THE END-