Pengarang :: Astoria Greengras (Fita FF)
Aku Astoria Greengrass-Malfoy. Hari ini seharusnya menjadi hari yang paling menyenangkan buatku dan anakku, Scorp. Bagaimana tidak, suamiku, Draco Malfoy yang sudah lama tidak pulang akhirnya kembali. Tapi alih-alih membawa segudang oleh-oleh dan mengecup keningku dengan mesra. Aku malah dikejutkan oleh gossip bahwa dia SELINGKUH dengan veela centil bernama Dominique Weasley. Anak dari Fleur Delacour dan Bill Weasley. Huh, apa sih yang ada dipikrannya sehingga bisa berselingkuh dengan darah-pengkhyanat macam mereka??!!. Aku menghela napas dengan berat ketika ekor mataku menangkap figura yang memuat fotoku, Draco, dan Scorp. Biasanya, saat aku merindukannya, aku akan mengambil figura itu dan mendekapnya dengan erat sambil berdo’a agar Draco cepat pulang. Sekarang, rasanya aku ingin membantingnya ke lantai dan menginjak-injaknya hingga hancur. AKU BENCI!!. Aku menutup mukaku dengan kedua telapak tanganku, menangis, itu yang aku lakukan saat ini. Sakit sekali rasanya hati ini. SANGAT sakit!!. Aku tidak pernah bermimpi penantianku selama ini hanya sia-sia. Suamiku, cintaku, kesetianku hilang begitu saja. Terbuang seperti sampah.
“krekk” pintu kamarku terbuka dari luar. Kulihat bayangan tinggi besar masuk dan menghampiriku di sudut kasur. “Astoria sayang, aku bolehkan menikah lagi?? Tapi kita jangan cerai ya…” katanya tanpa dosa.
Hatiku hancur. Aku menutup telingaku dan menangis lebih kencang “pergi!! Pergi aja kamu!” aku mendorongnya menjauh “aku dan Scorp nggak perlu kamu lagi. Aku bisa kok membesarkan Scorp sendiri.”
Draco mendesah dan meraih pundakku “tapi aku dan Dominique saling suka”
“LEPASIN!” aku menyentakkan bahuku sehingga tangan Draco terjatuh “ oh, ya??” aku memandangnya dengan mata merah “lupain aku kalau gitu. AKU MAU CERAI. Dan SCORP aku bawa, titik!!” bentakku yang membuat Draco terkejut dan menyingkir beberapa senti dariku. “sekarang lebih baik kamu pergi. Aku perlu waktu untuk sendiri. Dan masalah perceraian kita. Biar pengacaraku aja yang urus. Aku nggak mau ketemu kamu lagi. Aku muak liat muka kamu yang sok innocent itu” aku mengusirnya dengan kasar. Draco menghela napas berat dan beranjak pergi. Aku, Astoria, sendiri lagi. Di dalam kamar, menangis.
~~~(ourlovestory)~~~~
“did you forget? I was even alive. Did you forget? Everything we ever had..did you forget, did you forget about me??” aku mengikuti alunan lagu Don’t Forget_Demi Lovato dengan perasaan campur aduk. Aku sedih? Tentu saja!!. Aku stress, bahkan lebih dari itu. AKU SAKIT HATI!!. Aku memandangi foto-foto keluarga yang sebagian sudah terbakar di kaleng. “ and at last, all the pictures have been burned. And all the past, is just a lesson that we’ve learned” aku mendekap bantalku lebih erat. Rasa sakit ini, masih menderaku.
“mom?” suara Scorp terdengar dari belakang pintu. Cepat-cepat kuhapus air mataku dan meminum air agar suaraku tidak serak. Tidak lupa aku sembunyikan kaleng pembakaran di kamar mandi.
“ya sayang, ada apa?”tanyaku ketika mendapati Scorp berdiri di depan pintu sambil membawa guling. “daddy ke mana, mom?? Bukanya dia udah pulang minggu kemaren?. Aku kangen tidur bareng mom dan daddy” katanya sambil menerobos masuk ke kamarku lalu berbaring di kasur.
Aku menghampirinya dan mengelus rambut Scorp dengan sayang “dad mendadak dapat panggilan dari atasannya. Ada kasus baru di daerah selatan. Kamu sabar aja ya, honey” aku mengecup dahi Scorp dan membarigka kepalanya ke kasur. ‘sekarang akmu tidur dulu ya.., besok kita telfon daddy. Mom janji” ucapku sambil menyelimuti Scorp.
Scorp mengerjapka matanya dengan jenaka lalu tersenyum “tnx, mom. I love ya..” katanya sebelum menutup matanya dan terlelap. “trekk,” aku mematikan lampu kamar.
“But somewhere we went wrong, our love is like a song. But you won’t sing along. You’ve forgotten, about us…,”aku menyanyikan syair terakhir lagu ini dalam hatiku.
Andai kamu tau, nak. Dad kamu mungkin nggak pernah ingat sama kamu. aku memandangi Scorp yang tersenyum dalam tidurnya.
~~~(ourlovestory)~~~~
“Dad!!” Scorp berteriak dengan senang ketika mendengar suara Dadnya diseberang sana “Dad kemana aja? Aku kangen sama Daddy. Mommy setiap hari mandangin foto Daddy sambil berkaca-kaca. Oia, Dad, kemaren aku dapat nilai Outstanding di Pertahanan terhadap ilmu hitam. Cool kan??” Scorp terus saja bercerita sesuka hatinya. “mom??” tiba-tiba dia memandangku yang sedang melamun “dad mau ngomong sama mommy nih” katanya sambil menyodorkan gagang telefon kearahku yang menerimanya dengan ragu-ragu.
“Scorp sayang, sekarang kamu pergi dulu ya.., mom and Dad mau kangen-kangenan dulu” kataku sambil tersenyum dan memicingkan sebelah mataku.
“ciiyyeee”ledeknya sambil berlari menjauh.
“Hunz?” Draco memanggilku dengan panggilan sayangnya saat merayuku. Aku diam saja, tak bergeming. “please, jangan diemin aku kayak gini. Ok, aku ngaku salah. Aku janji nggak akan selingkuh lagi. Tapi kita jangan cerai ya?” Draco mengambil nafas “I love you, kamu dan Scorp adalah hidup aku. Pliss, janga hokum aku kayak begini” suara Draco bergetar. Aku meleleh. Jauh dalam lubuk hatiku, aku masih sangat mencintainya. Tapi sakit ini, masih terasa sakit sampai sekarang.
“maaf, aku nggak bisa… aku nggak bisa percaya lagi sama kamu. kita benar-benar harus cerai…” aku menutup telfon dan menangis.
“Now I’m left, to forget about us….” senandungku sambil tersedu.
-THE END-